Rabu, 17 Desember 2008

Sejarah & Perkembangan Lembaga Mahasiswa KBMFK-UMI


Sejarah berdirinya lembaga mahasiswa (Badan Perwakilan Mahasiwa dan Senat Mahasiswa). Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dimulai sejak terbentuknya Majelis Taklim Fakultas Kedokteran UMI sekitar awal tahun 1993 dengan ketua Idul Fitri. Pada waktu itu mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI masih terdiri 1 (satu) Angkatan yang merupakan Angkatan pertama yaitu Angkatan ’92. Sehingga praktis semua Angkatan ’92 yang jumlah 45 orang terlibat dalam kepengurusan Majelis Taklim ini. Segala bentuk aktivitas kemahasiswaan langsung berada dibawah koordinasi Majelis Taklim ini.

Pada periode Majelis Taklim ini tercatat beberapa aktivitas yang merupakan aktivitas pertama mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI. Antara lain keikutsertaan FK-UMI pada Bakti Kesehatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BKMKI) di Kabupaten Soppeng pada akhir Juli 1993 yang dilaksanakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Ikut sertanya mahasiswa FK-UMI pada kegiatan ini mempunyai catatan tersendiri karena merupakan peserta termuda diantara semua fakultas kedokteran yang ada di Indonesia, dan pada saat itu lembaga mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI belum terdaftar sebagai anggota ISMKI. Aktivitas lain yaitu silaturahmi (sekarang Stadium Generale) mahasiswa baru tahun ajaran 1993/1994, Studi Islam Intensif (SII) bulan Agustus 1993 serta kegiatan rutin bernuansa islami, seperti kajian buku dan pengajian bulanan.Awal tahun 1994 dengan berakhirnya periode kepengurusan 1993/1994 dibentuklah pengurus Majelis Taklim periode 1994/1995 yang komposisinya terdiri dari Angkatan ’92 dan Angkatan ’93 dengan ketua Asri Ahram Efendi (sekarang telah dokter). Bulan pertama sejak kepengurusan ini terbentuk, aktivitasnya berjalan sebagaimana mestinya namun kemudian mengalami stagnasi oleh karena berbagai masalah dan konflik intern. Pada saat yang bersamaan beberapa orang tokoh mahasiswa FK-UMI aktif dalam diskusi lepas dalam rangka mengamati kondisi objektif kemahasiswaan di FK-UMI. Dan pada akhirnya dicapai sebuah kesimpulan dimana perlunya segera dibentuk Badan Perwakilan Mahasiswa (sekarang Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM)) dan Senat Mahasiswa (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)). Hal ini muncul dengan berbagai pertimbangan antara lain bahwa keberadaan Majelis Taklim dipandang sudah tidak representatif lagi karena tidak lagi menampung dianamika kemahasiswaan FK-UMI serta mengingat bahwa Majelis Taklim ini hanya terbatas pada intern FK-UMI.

blogger templates 3 columns | Make Money Online